Kamis, 06 November 2014

TUGAS 4 SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

Tugas 4
Softskill Bahasa Indonesia 2 

Nama   : Mutiara Hikmah Hardiyanti
Kelas   : 3EB24
NPM   : 25212186


Buatlah materi tentang macam pengumpulan data dan kutipan beserta contohnya !




PENGUMPULAN DATA 

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistemik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena data digunakan untuk menguji hipotesa yang telah dirumuskan (kecuali pada penelitian eksploratif). Pengumpulan data selalu memiliki hubungan dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang dirumuskan tidak dapat dipecahkan karena metode untuk pengumpulan data tidak memungkinkan atau metode ada tidak dapat menghasilkan data yang diinginkan.

Metode Pengumpulan Data

1.      Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam

2.      Observasi

Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik

3.      Wawancara

Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.

4.      Dokumen

Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.

Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen. Instrumen ini dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Secara general ada dua metode penelitian yang bisa digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Kedua metode penelitian tersebut adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sifatnya deskriptif dan induktif. Pada metode ini, penelitian sebuah fenomena beraangkat dari data yang ada, bukan dari teori. Jadi fokus penelitian kualitatif bukan pada pembuktian sebuah teori yang sudah ada.

Contoh penelitian kualitatif adalah penelitian tentang suatu suku di pelosok Indonesia. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan dan observasi langsung terhadap kehidupan suku tersebut selama waktu yang telah ditentukan, juga dengan cara mewawancarai kepala suku.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang sifatnya induktif. Artinya, penelitian dengan metode kuantitatif berangkat dari sebuah teori. Metode penelitian ini sering kali digunakan untuk menguji dan membuktikan suatu teori.

Contoh penerapan metode penelitian kuantitatif adalah dalam ilmu pedagogi, saat seorang pendidik ingin membuktikan efektivitas suatu metode pembelajaran. Misalnya, peneliti memiliki hipotesis (dugaan) awal bahwa sering menonton film berbahasa inggris tanpa teks terjemahan berpengaruh positif pada kemampuan menyimak (listening) peserta didik. 



KUTIPAN 

Pengertian Kutipan

Kutipan adalah salinan kalimat, paragraph, atau paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.

Jenis-jenis Kutipan :

Pada umumnya kutipan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Kutipan langsung (Direct Quotation)

Kutipan Langsung (Direct Quotation) adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.

Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

- untuk mengutip rumus atau model matematika
- untuk mengutip peraturan-peraturanhukum, surat keputudsan, surat perintah.
- untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.
- untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
- untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan   akan kehilangan maknanya.

Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:

Kutipan langsung pendek (short direct quotation)

Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik dyantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.

Kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)

Adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.

2. Kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.

Kutipan tidak langsung dibedekkan menjadi dua, yaitu:

Kutipan tidak langsung pendek (short indirect quotation)

adalah kutipan tidak langsung yang terdiri darisatu alinea atau kurang.

Kutipan tidak langsung panjang (long indirect quotation)

adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.


Contoh-contoh Kutipan:

Kutipan Langsung

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).

“Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).

“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata , tangan, atau bagian tubuh lain . . . yang termasuk gerak manipuatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315)

Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).

“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)

Kutipan Tidak Langsung

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada intervensi dalam pengusutan kasus Bank Century yang diduga terindikasi pelanggaran tindak pidana korupsi (Republika, Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).

Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).

Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)

Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)

Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3).









TUGAS 3 SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

Tugas 3 
Softskill Bahasa Indonesia 2 


Nama  : Mutiara Hikmah Hardiyanti 
Kelas   : 3EB24
NPM   : 25212186



Tugas Soal Softskill 

1. Apa Perbedaan antara Penalaran Induktif dan Deduktif ?
     
Jawaban : 


Penalaran Induktif adalah Proses Penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

2. Apa syaratnya supaya kesimpulan dalam deduktif dapat dipercaya ?
Jawaban :

Konklusi atau kesimpulan yang kita utarakan harus dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penarikan kesimpulan penalaran deduksi, yaitu:

1.      Premis Harus Benar.
2.      Penalaran Yang Menuju Kesimpulan Harus Benar.

3. Buatlah 2 contoh penarikan kesimpulan melalui generalisasi !
Jawaban : 

Contoh 1:
Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas didirikan di mana-mana. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah diperbanyak atau dibantu pemerintah. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Contoh 2:
Saya melihat orang-orang asyik membaca koran di halte bus. Kegiatan serupa juga saya jumpai di peron stasiun kereta api. Saat saya jalan-jalan di taman, hal yang sama juga saya lihat. Orang-orang duduk bersantai sambil membaca koran. Bahkan, ketika saya keluar ruang dan sampai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kawula muda, dan orang-orang dewasa semua sedang membaca. Jadi banyak orang yang memanfaatkan waktu luang  untuk membaca.

4. Dapat dipercayakah kesimpulan dibawah ini ? Jelaskan alasannya !

Dari kedua premis tersebut kesimpulan dirumuskan :

Premis umum (=PU) :  

Menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (=semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (=B).

Premis khusus (=PK) :  

Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) adalah anggota golongan tertentu itu (=A).

Kesimpulan (=K) :  

Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)

   a. PU : Semua Profesor pandai 
       PK : Ayahmu pandai 
       K   : Pastilah ayahmu Profesor 

Analisis : Kalimat diatas merupakan silogisme kategorial (tidak bisa diulang). Karena tidak semua Ayah pandai itu Profesor. 

  b. PU  : Disemua ibu kota ada gedung pencakar langit 
      PK  : Disemua kota industri ada gedung pencakar langit 
      K    : Jadi, ibu kota adalah kota industri 

Analisis : Silogisme Kategorial, Karena tidak semua ibu kota adalah kota industri.

  c. PU  : Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul
      PK  : Hasil sawah bertambah jika pengairan diatur dengan baik 
      K    : Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi dan pengairan diatur dengan baik

Analisis : Silogisme Kategorial, karena dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

























Rabu, 01 Oktober 2014

TUGAS 2 Pemeriksaan Akuntansi 1

Tugas 2 Pemeriksaan Akuntansi 1


Nama : Mutiara Hikmah Hardiyanti

Kelas : 3EB24

NPM : 25212186



"PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN"


Pengertian Auditing

Menurut (Sukrisno Agoes, 2004), Auditing adalah "Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut".

Beberapa hal penting dari definisi di atas :

1. Yang diperiksa adalah Laporan keuangan 

Laporan keuangan yang di susun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.

Laporan Keuangan yang harus diperiksa terdiri dari :
  • Neraca
  • Laporan L/R
  • Perubahan Modal
  • Arus Kas
  • Catatan atas laporan keuangan
Catatan-catatan pembukuan : 
  • Buku besar
  • Buku pembantu
  • Buku harian
Bukti-bukti pendukung :
  • Bukti catatan kas
  • Jurnal Voucher
  • Faktur penjualan
Dokumen lain yang diperiksa :
  • Notulen rapat direksi dan pemegang saham
  • Perjanjian kredit 
  • Akte pendirian
  • Kontrak
  • Dan lain-lain

2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis

Dalam melakukan pemeriksaan, akuntan publik berpedoman pada SPAP (di Amerika GAAS).

Agar Pemeriksaan dapat dilakukan secara kritis, pemeriksaan harus dipimpin oleh seorang yang bergelar akuntan dan mempunyai ijin praktek sebagai akuntan publik dari Menteri Keuangan. 

Sedangkan agar pemeriksaan dapat dilakukan secara sistematis, akuntan publik harus merencanakan pemeriksaannya sebelum proses pemeriksaan dimulai dengan membuat AUDIT PLAN yang memuat kapan pemeriksaan dimulai, berapa lama, kapan laporan harus selesai, berapa orang staf yang di tugaskan, masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi di bidang auditing, akuntansi dan perpajakan. 

3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang Independen, yaitu akuntan publik

Independen berarti tidak mempunyai kepentingan tertentu di perusahaan tersebut. Misal sebagai pemegang saham, direksi.

Akuntan publik harus independen karena sebagai orang kepercayaan masyarakat, harus bekerja secara objektif, tidak memihak dan melaporkan apa adanya.

4. Tujuan Pemeriksaan Akuntan 

Tujuan Pemeriksaan Akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. 

Laporan Keuangan yang wajar adalah yang disusun berdasarkan PABU (di Indonesia: SAK, di Amerika: GAAP), diterapkan secara konsiste, dan tidak mengandung kesalahan yang material.

Akuntan publik tidak menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut benar, karena pemeriksaannya dilakukan secara sampling, sehingga mungkin saja terdapat kesalahan dalam laporan keuangan tetapi jumlahnya tidak material sehingga tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.


Apa itu Akuntan Publik dan apa itu KAP ?

Menurut UU No. 5 Tahun 2011 : 

"Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagimana diatur dalam Undang-Undang ini (UU No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik)."

  • Akuntan Publik itu adalah sebutan untuk seseorang (bukan sekelompok orang atau organisasi).
  • Akuntan Publik itu memberikan jasa (layanan pekerjaan) Asurans.
  • Akuntan Publik itu memperoleh ijin resmi.

Menurut UU NO. 5 2011 :

"Kantor Akuntan Publik, yang selanjutnya disingkat menjadi KAP, adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-Undang ini."

Dari definisi di atas, bisa dilihat bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) itu :
  • Badan Usaha 
  • Didirikan oleh Akuntan Publik
  • Memberikan Jasa Asurans
  • Menggunakan nama pendirinya 
  • Memperoleh ijin usaha


Hierarki Akuntan Publik (Jenjang Profesi)





Tugas Kantor Akuntan Publik (KAP)

  1. Mengaudit
  2. Jasa Pajak
  3. Jasa Konsultasi Manajemen
  4. Jasa Akuntan dan Banking 

Prinsip Etika 

  1. Integritas : harus adil dan berterus terang dalam menjalankan praktiknya.
  2. Objektivitas : tidak berpihak di satu sisi
  3. Kompetensi Profesional dan Kecermatan 
  4. Kerahasiaan
  5. Perilaku Profesional 
Tujuan Umum Audit 

Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. 

Asersi : Pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan.

Asersi manajemen dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
  1. Keberadaan atau keterjadian (Exsistence or Occurrence)
  2. Kelengkapan (Completeness)
  3. Hak & Kewajiban (Right & Obligation)
  4. Penilaian (Valuation) atau alokasi.
  5. Penyajian & pengungkapan (Presentation & Disclosure)


























Minggu, 28 September 2014

TUGAS 2 SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

TUGAS 2 

Softskill Bahasa Indonesia 2

Nama  : Mutiara Hikmah Hardiyanti

Kelas   : 3EB24

NPM   : 25212186



Artikel Paragraf Deduktif & Induktif Beserta Penjelasan !


Tentang Korea dan Sejarah Singkatnya

Kalimat Deduktif

         Nama asli Negara korea adalah Daehan Min’Guk dengan luas wilayah 98.400 km² dan jumlah penduduk sebanyak 48.289.037 jiwa. Bentuk Negara republic dengan kepala Negara Presiden, kepala pemerintahan perdana menteri, dan system pemerintahan presidensial terpusat. Sejarah awal Korea berkisar di sekitar kerajaan kuno Choson yang muncul sekitar 2.300 tahun sebelum Masehi. Pada sekitar abad ke-2 sebelum Masehi, bangsa Cina mendirikan koloni di daerah kerajaan tersebut. 

          Namun, lima abad kemudian, bangsa Korea mengusir mereka keluar. Sejak itu, muncul sebuah kerajaan, yaitu kerajaan Silla. Kerajaan Silla (668 – 935) membawa puncak ilmu pengetahuan dan budaya yang besar. Akibat adanya kerusuhan yang terjadi di dalam negeri pada abad ke 10, dinasti Silla jatuh dan digantikan oleh dinasti Koryo. Selama periode kepemimpinan dinasti Koryo (935 – 1392), Korea mengalami banyak serbuan. Tentara Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan menyerbu dan akhirnya menguasai Korea sehingga Korea menjadi bagian kekaisaran Mongol.

            Setelah runtuhnya Mongol pada akhir abad ke-14, berbagai golongan bangsawan dan militer berusaha memegang kekuasaan di Korea . Akhirnya, seorang jenderal yang bernama Yi Sung-Gy menghilangkan pemerintahan yang korup dan mendirikan dinasti Yi (1392 – 1910). 

            Pada tahun 1945, di akhir perang dunia II, tentara Uni Soviet menduduki bagian utara Korea sedangkan tentara Amerika di bagian selatan. Setelah membuat suatu perjanjian, Korea dibagi sejajar dengan garis lintang 38˚. Pada bagian selatan berdirilah Republik Korea , sedangkan di daerah utara didirikan Republik Demokratik Rakyat Komunis. Pada tanggal 25 Juni 1950, tentara Korea Utara menyerang Korea Selatan dalam upaya menyatukan Korea dibawah kekuasaan komunis. Korea Utara yang memakai persenjataan yang disediakan oleh Uni Soviet menang atas Korea Selatan. Akan tetapi, atas bantuan PBB, Korea Selatan diselamatkan atas kekalahan dan pertempuran pun diakhiri dengan gencatan senjata pada bulan Juli 1953. Sejak saat itu, berbagai perundingan yang dilakukan untuk menyatukan Korea selalu gagal.

Analisa : 
Artikel di atas menjelaskan tentang kebudayaan dan sejarah Korea Selatan. Dikatakan kalimat deduktif karena kalimat utama berada diawal paragraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas dan berpola umum ke khusus. Pernyataan yang bersifat khusus itu bisa berupa penjelasan, rincian, contoh-contoh, atau bukti-buktinya. Karena paragraf itu dikembangkan dari pernyataan umum dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan khusus, dapatlah dikatakan bahwa penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari umum ke khusus.

Sumber : 


Kalimat Induktif

Kebudayaan Indonesia

           Indonesia juga bisa disebut dengan Negara budaya karena di Indonesia kaya akan berbagai  budaya-budaya yang beraneka ragam, disetiap daerah di Indonesia pasti mempunyai budaya tersendiri.
           Tidak Cuma budaya yang ada di Indonesia. Indonesia juga terkenal dengan Adat Istiadatnya, dan disetiap adat pasti ada yang namanya hukum adat, seperti halnya UUD yang menjadi dasar hukum rakyat Indonesia dan itu tertulis, sedangkan hukum adat tidak tertulis, hukum sebagai bentuk peraturan-peraturan yang mengandung norma dan etika didalam kebudayaan atau kebiasaan di lingkungan masyarakat. Apabila Masyarakat melanggar hukum adat yang sudah ditetapkan, maka ada sangsi bagi yang melanggarnya.

          Selain itu di Indonesia juga memiliki kebudayaan seperti Upacara adat. Banyak sekali bentuk upacara adat yang dilaksanakan suku-suku di Indonesia. Seperti Upacara Kasada (Suku Tengger), Lompat Batu Nias, Grebeg Suro (Surakarta), Kenduren (Jawa), Ngaben (Bali), dan masih banyak lagi. Dengan adanya upacara adat ini semakin menambah aneka ragam kebudayaan Indonesia.

Analisa : 
Artikel dan kalimat di atas menjelaskan tentang keanekaragam budaya yang ada di Indonesia salah satunya upacara adat. Dikatakan kalimat induktif karena menjelaskan kalimat penjelas terlebih dahulu lalu ditarik kesimpulan berupa kalimat umum.

Sumber :



TUGAS 1 SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

TUGAS 1
Softskill Bahasa Indonesia 2

Nama  : Mutiara Hikmah Hardiyanti
Kelas   : 3EB24
NPM   : 25212186


Pengertian Kalimat Deduktif dan Induktif

Kalimat Deduktif adalah Kalimat utama yang berada di awal paragraf atau kalimat deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya berada di awal kalimat. Diawali dengan kalimat umum kemudian dikembangkan dengan kalimat penjelas.

Sedangkan Kalimat Induktif adalah Paragraf yang kalimat utamanya berada di akhir kalimat dan berpola dari khusus ke umum. Jika Kalimat atau Paragraf Induktif diawali dengan kalimat penjelas dan ditarik kesimpulan berupa kalimat umum.


TUGAS Pemeriksaan Akuntansi 1

PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1

Nama   : Mutiara Hikmah Hardiyanti
Kelas   : 3EB24
NPM     : 25212186


   "AUDIT"
Pemeriksaan Laporan Keuangan


PENGERTIAN AUDIT

Audit adalah Mengevaluasi dan mengumpulkan bukti informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh orang yang kompeten dan independen. 
Dalam mengevaluasi informasi terdiri dari Objektif (Laporan Keuangan) dan Subjektif (Sistem, Laporan Lisan).


BUKTI-BUKTI AUDIT
  • Kesaksian lisan (pihak klien)
  • Komunikasi tertulis dengan pihak luar
  • Observasi oleh Auditor
  • Data elektronik dan data lain tentang transaksi 




TUJUAN AUDIT 

Tujuan Audit adalah Mengurangi Resiko Informasi. 

SEBAB-SEBAB SETIAP RESIKO INFORMASI
  1. Jauhnya Informasi
  2. Bias dan motif pihak penyedia
  3. Data yang sangat banyak
  4. Transaksi pertukaran yang kompleks
CARA MENGURANGI RESIKO INFORMASI
  • User memverivikasi informasi
  • Pengguna berbagai resiko informasi dengan manajemen
  • Tersedianya laporan keuangan yang telah di audit

JASA ASSURANCE


Jasa Profesional Independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan.

Jasa yang disediakan :
  1. Jasa Asestasi
    Dimana KAP mengeluarkan laporan yang reabilitas untuk pihak lain. Dibagi menjadi 5 kategori :
  • Audit atas laporan keuangan 
  • Atesi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan
  • Review laporan keuangan 
  • Jasa atestasi mengenai teknologi informasi 
  • Jasa asestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan

JASA NON ASSURANCE
  1. Jasa Akuntansi dan Pembukuan
  2. Jasa Pajak
  3. Jasa Konsultasi manajmen
  4. Audit lingkungan 
  5. Penilaian resiko kecurangan dan tindak ilegal
JENIS JENIS AUDIT

Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan untuk menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pengauditan tersebut. Dibawah ini akan dipaparkan beberapa jenis audit menurut ahli :
Menurut (Sukrisno Agoes, 2004), ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas:
  1. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
  2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit, misalnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan.

Masih menurut sumber yang sama, menurut (Sukrisno Agoes , 2004), ditinjau dari jenis pemeriksaan maka jenis - jenis audit dapat dibedakan atas:

Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah kegiatan operasi telah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

·         Mengevaluasi efisiensi dan efektivitas oprasional organisasi
·         Contoh  : Audit Oprasional Gaji
·         Informasi : Jumlah catatan gaji yang di proses perbulan
·         Kriteria : Standar Perusahaan Dept. Penggajian
·     Bukti-bukti : Laporan kesalahan, catatan gaji dan biaya pemrosesan gaji. 

Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.


·         Contoh : Perusahaan memperpanjang pinjaman di Bank
·         Informasi : Catatan Perusahaan
·         Kriteria : Ketentuan Perjanjian Pinjaman
·         Bukti : Laporan Keuangan dan Perhitungan Auditor


Pemeriksaan Intern (Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan yang mencakup laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan serta ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

Audit Komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi dengan menggunakan sistem Elektronic Data Processing (EDP).