TUGAS 4 ARTIKEL PENGANTAR BISNIS
TUGAS ARTIKEL
Pengantar Bisnis
Nama : Mutiara Hikmah Hardiyanti
Kelas : 1EB17
NPM : 25212186
Artikel 1
Mengembangkan dan Menentukan Harga Produk dan Jasa
Salah satu hal yang paling menantang bagi anda selaku marketing
professional atau pengusaha adalah memberikan harga yang tepat untuk produk
anda. Seringkali seseorang tidak memiliki strategi yang nyata dalam menentukan
harga produk atau memahami nilai yang diterima yang dapat diciptakan oleh
harga.
Ketika mempertimbangkan bagaimana menentukan harga sebuah prioduk, ada
sejumlah metode untuk menentukan harga awalnya. Yang paling populer adalah zero
sum pricing dan competitive pricing. Mereka yang
menjual harganya dengan metode zero sum biasanya memulai pada nol, menambahkan
semua biaya termasuk manufaktur, overhead, dsb, ditambah beberapa jenis margin
untuk mencapai harga awal. Margin yang digunakan dalam kalkulasi ini
berdasarkan norma-norma industri atau margin yang sudah ada untuk produk serupa.
Competitive pricing adalah metode dimana anda mengevaluasi produk yang
dijual kompetitor dan harganya. Jika produk atau jasa anda serupa atau sama,
anda ingin memberikan harga yang sama untuk area yang sama. Jika produk anda
berbeda, anda akan menyesuaikan harga atas atau bawah berdasarkan fitur,
benefit, dan nilai yang diberikan.
Model lainnya disebut dengan premium pricing, yang digunakan
ketika menentukan harga kompetitif. Perusahaan seperti Cadillac menggunakan
premium pricing. Metode ini mengenakan‘top dollar’ untuk produk yang lebih baik
atau bermutu. Contoh lainnya adalah Rolex. Tidak menunjukkan waktu yang lebih
baik daripada Seiko namun harganya sangat tinggi.
Ketika anda menentukan metode penentuan harga, langkah berikutnya adalah
mengembangkan opsi multiple pricing . Seringkali terjadi, perusahaan berhenti
pada pemilihan metode penentuan harga. Para profesional marketing tahu bahwa
satu-satunya jalan untuk mengoptimalkakn harga adalah melalui harga bertingkat
dan pengujian.
Banyak individu yang memberikan harga produknya hanya dengan perkiraan.
Pembicaraan biasanya berlangsung seperti ini, “Berapa seharusnya saya
memberikan harga?” “Saya tidak tahu, apakah kompetitor X mengenakan $39.95?
Kalau begitu kita jual $34.95 sehingga produk kita bisa laku”. 90% harga produk
diluar sana ditentukan demikan.
Metode ini bisa digunakan jika setelah anda mengevaluasi biaya dan dapat
memberikan harga yang lebih rendah. Namun, dengan opsi penentuan harga
memungkinkan anda mengenakan harga yang lebih tinggi dan rendah atas produk
yang diberikan dibandingkan dengan kompetitor anda.
Sebagai ilustrasi opsi penentuan harga, kita gunakan contoh yang populer,
restoran fast food. Fast food menetapkan harga yang bertingkat sepanjang waktu
. Apakah anda memilih single hamburger, double hamburger, atau triple? minuman
berukuran kecil, sedang atau medium? Tidak dapat dilepaskan dari industri,
apakah produk atau jasa, anda harus memberikan opsi bagi konsumen.
Sejumlah klien saya mengatakan bahwa mereka tidak dapat menawarkan
penentuan harga yang demikian. Saat saya tanya kenapa, jawabannya bahwa produk
mereka satu ukuran. Jika kasusnya demikian, tentukan bagaimana anda dapat
menawarkan kenaikan produk.
Dapat disimpulkan, Para profesional marketing tahu bahwa satu-satunya jalan
untuk mengoptimalkakn harga adalah melalui harga bertingkat dan pengujian. Saat
mengembangkan strategi penentuan harga, pahami biaya langsung dan variabel yang
terkait dengan produk anda, lingkungan yang kompetitif, dan ragam kebutuhan
segmen market. Kemudian anda dapat mengembangkan strategi penentuan harga yang
bagus. Pilihlah strategi yang anda yakini sesuai dengan pasar anda dan uji,uji,
uji. Pastikan menawarkan harga bertingkat untuk memberikan pilihan bagi
prosepek anda dan mengoptimalkan harga anda.
Artikel 2
“Menampilkan
Perilaku Etis dan Tanggung Jawab Sosial”
Etika lebih dari legalitas :
legalitas dapat diartikan lebih sempit. Legalitas merujuk pada hukum yang telah
kita tulis untuk melindungi diri kita dari penipuan , pencurian, dan kekerasan.
- Standart etis
merupakan fundamental
Etika (etics) sebagai
standar periaku bermoral, yaitu perilaku yang diterima oleh masyarakat sebagai
benar versus salah.
- Etika dimulai
dari kita masing-masing
Tujuan dari mengambil
keputusan etis yang kita lihat yaitu menunjukkan kepada kita bahwa pentingnya
selalu ingat pada etika tiap kali anda membuat etika dan setiap kali kita
berbisnis. Dan perlunya kita memikirkan segala konsekuensi yang ada. Tidak ada
solusi yang mudah pada dilema etis. Individu dan perusahaan yang mengembangkan
kode etika yang kuat.
v
Mengelola bisnis secara etis dan bertanggung jawab :
etika adalah sesuatu yang ditangkap dan bukan dikatakan. Yang dimaksud adalah
orang yang memiliki standar dan nilai mereka dari mengamati apa yang diamati
orang lain, bukan dari mendengarkan apa yang mereka katakan.
v
Menetapkan standart etis korporat
Kode etika yang ada sangat bervariasi, kode etika dapat
diklasifikasikan menjadi dua kategori utama :
a)
Kode etika berbasis kepatuhan (compliance-based ethics)
menekan pencegahan perilaku yang melanggar hukum dengan meningkatkan kontrol
dengan memberikan sanksi kepada yang melanggar.
b)
Kode etika berbasis integritas (integrity-based ethics
codes) mengidentifikasikan nilai-nilai panduan organisasi, menciptakan sebuah
lingkungan yang secara etis mendukung perilaku yang baik dan menekan
akuntanbilitas bersama antar karyawan.
Dapat disimpulkan untuk
mengelola atau menjalankan suatu bisnis kita harus memiliki kode etik yaitu
untuk menekan pencegahan perilaku yang melanggar hukum dengan meningkatkan
kontrol dengan memberikan sanksi kepada yang melanggar. Dan harus bertanggung
jawab pada kode etik yang telah kita buat dan perlunya kita memikirkan segala
konsekuensi yang ada. Tidak ada solusi yang mudah pada dilema etis. Individu
dan perusahaan yang mengembangkan kode etika yang kuat.