TUGAS ARTIKEL PENGANTAR BISNIS
Nama : Mutiara Hikmah Hardiyanti
Kelas : 1EB17
NPM : 25212186
Artikel 1
Upaya Pemerintah Mengatasi Penduduk
Miskin
Di Kota Padang
Ekonomi yang
tumbuh semakin kuat dan disertai kenaikan PDRB per kapita, belum
diikuti oleh persebaran kekayaan pada seluruh penduduk atau masih ada
kesenjangan. Kesenjangan itu tercermin pada angka gini ratio, dimana semakin
besar gini ratio semakin besar kesenjangan yang ada. Meski ekonomi Kota Padang
terus tumbuh, tetapi belum dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk kota. Hal tersebut bisa dilihat dari
angka gini ratio Kota Padang yakni sebesar 0,2637 pada tahun 2008
yang berarti masih terjadi ketimpangan distribusi pendapatan. Kesenjangan
pendapatan antara kelompok penduduk, salah satunya merefleksikan masih
banyaknya penduduk yang hidup dalam kemiskinan. Penduduk miskin adalah penduduk
yang pendapatan atau pengeluaran per kapita per bulannya berada di bawah angka
garis kemiskinan yang ditetapkan oleh BPS. Jumlah penduduk miskin dihitung oleh
BPS dengan menggunakan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
Untuk keperluan pelaksanaan
berbagai program Pemerintah, khususnya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT),
maka pendekatan yang digunakan adalah jumlah rumah tangga miskin dan bukan
jumlah penduduk miskin. Jumlah rumah tangga miskin ditetapkan dengan menggunakan 14
(empat belas) kriteria yang ditetapkan pemerintah berdasarkan
pendataan yang dilakukan oleh BPS Kota Padang tahun 2006, jumlah Rumah Tangga
Miskin (RTM) di Kota Padang berjumlah 38.120 RTM. Pendataan Sensus
Ekonomi tahun 2006 ini dijadikan data dasar (data base) untuk penetapan Rumah
Tangga Miskin yang berhak mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT)
di Kota Padang tahun 2006 , 2007 dan 2008. Namun pada akhir tahun anggaran
2008, BPS Kota Padang melaksanakan PPLS. Dari hasil PPLS dimaksud ternyata jumlah
RTM telah berkurang menjadi 29.661 RTM atau turun sebesar 22,19%.
Jumlah Rumah Tangga Miskin
di Kota Padang Menurut Kecamatan
Tahun 2006 - 2008
No
|
Kecamatan
|
2006
|
2007
|
2008
|
1
|
Padang Barat
|
2.677
|
2.677
|
2.725
|
2
|
Padang Selatan
|
3.425
|
3.425
|
2.800
|
3
|
Padang Timur
|
3.454
|
3.454
|
3.581
|
4
|
Padang Utara
|
2.357
|
2.357
|
1.748
|
5
|
Nanggalo
|
1.481
|
1.481
|
1.230
|
6
|
Kuranji
|
5.520
|
5.520
|
3.357
|
7
|
Pauh
|
2.231
|
2.231
|
1.683
|
8
|
Lubuk Begalung
|
6.564
|
6.564
|
4.473
|
9
|
Lubuk Kilangan
|
2.010
|
2.010
|
1.346
|
10
|
Koto Tangah
|
6.584
|
6.584
|
5027
|
11
|
Bungus Teluk Kabung
|
1.817
|
1.817
|
1.691
|
Jumlah
|
38.120
|
38.120
|
29.661
|
Dari tabel dapat dilihat, untuk
persebaran secara geografis, maka konsentrasi rumah tangga
miskin terbesar terdapat di Kecamatan Koto Tangah, diikuti oleh
Lubuk Begalung dan Kuranji. Jumlah rumah tangga miskin di tiga kecamatan
tersebut hampir separuh atau mencapai 49 persen dari jumlah rumah tangga miskin
di Kota Padang. Melalui program pengentasan kemiskinan, secara bertahap rumah
tangga miskin di Kota Padang terus berkurang, sehingga pada tahun 2008 rumah
tangga miskin turun menjadi 29.661 RTM atau telah berkurang sebanyak 8.459 RTM
atau sebesar 22,19 persen, jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2006 dan
2007.
Dapat disimpulkan dalam upaya
mengatasi masalah penduduk miskin di Kota Padang, pemerintah telah
melakukan berbagai program pengentasan kemiskinan, seperti Bantuan Langsung
Tunai, Bantuan Beras Miskin, P2KP, PAMSIMAS, PNPM Mandiri dan program-program
lainnya. Program-program tersebut, ada yang dibiayai oleh APBN , APBD Propinsi
dan APBD Kab/Kota. Selama tahun 2008 untuk program-program kemiskinan di Kota
Padang telah dianggarkan dana lebih kurang Rp.53,8 Milyar, yang tersebar pada
beberapa urusan pemerintahan.
Alokasi Dana Program
Pengentasan Kemiskinan
Di Kota Padang
Artikel 2
Alokasi Dana Program Pengentasan
Kemiskinan
Menurut Urusan Pemerintahan di Kota
Padang Tahun 2008
No
|
Bidang / Urusan Pemerintahan
|
Jumlah Dana (Rp.)
|
1.
|
Pendidikan
|
1.283.865.000
|
2.
|
Kesehatan
|
8.118.401.000
|
3.
|
Pekerjaan Umum
|
6.395.370.000
|
4
|
Sosial
|
595.500.000
|
5
|
Tenaga Kerja
|
397.500.000
|
6
|
Pemberdayaan Masyarakat
|
9.523.429.000
|
7
|
Pertanian
|
5.275.010.000
|
8
|
Kelautan dan Perikanan
|
1.390.400.000
|
9
|
Perencanaan Pembangunan
|
14.423.000.000
|
10
|
Perlindungan Perempuan dan Rehabilitas
Kesejahteraan Sosial
|
6.225.640.000
|
Jumlah
|
53.882.315.000
|
Sumber : Bappeda Kota
Padang
Pendapatan Perkapita Penduduk
Padang Rp 29,44 Juta
Padang, (ANTARA) -
Pendapatan perkapita berdasarkan harga berlaku penduduk Kota Padang hingga
akhir 2010 meningkat menjadi Rp29,44 juta/tahun dari tahun sebelumnya Rp24,93
juta/tahun.
'Pendapatan perkapita 2010
naik cukup tinggi dari awal pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah
Padang atau pada 2006 yang saat itu masih Rp16,55 juta/tahun,' kata Ketua Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Padang, Ervan Bahar di Padang, Senin.
Peningkatan pendapatan
perkapita tersebut memberi pengaruh besar terhadap peningkatan produc domestic
reginal bruto (PDRB) Kota Padang atas dasar harga berlaku menjadi Rp23,793
triliun hingga akhir 2010 dari sebelumnya Rp21,837 triliun pada 2009.
Pendapatan perkapita
tersebut juga mendorong peningkatan PDRB atas dasar harga konstan yang pada
2010 mencapai Rp12,004 triliun dari sebelumnya Rp11,345 triliun pada 2009
sekaligus mendorong tercapaianya pertumbuhan ekonomi 2010 sebesar 5,81% naik
dari 5,08% pada 2009.
Dengan kondisi tersebut,
maka perhitungan tingkat ketenagakerjaan di Padang didasarkan kepada jumlah
penduduk yang berusia diatas 15 tahun. Dimana pada 2010 jumlah penduduk
berusia kerja di daerah ini mencapai 320.696 orang atau 72,30% dari total
penduduk 833.562 orang.
Dari jumlah warga berusia
kerja itu yang merupakan angkatan kerja sebanyak 53,21% atau mencapai 320.693
orang dan yang bukan angkatan kerja sebanyak 282.001 jikwa atau
46,79%. Penduduk usia kerja tapi bukan angkatan kerja itu adalah anak
sekolah, pengurus rumah tangga dan lainnya, tambahnya.
Lebih lanjut, dari jumlah
warga yang masuk angkatan kerja pada 2010 tersebut maka yang telah bekerja
tercatat 270.379 orang atau 84,31%, yang sedang mencari pekerjaan 50.317 orang
atau 15,69%. Ia memberi rincian, jumlah angkatan kerja di Padang pada 2010
sebanyak 320.693 orang mengalami penurunan dari tahun 2009 yang tercatat
346.639 orang dan pada 2008 sebanyak 363.763 orang.
Terjadinya penurunan jumlah
angkatan kerja dalam tiga tahun terakhir juga diimbangi meningkatnya jumlah
warga yang bekerja yakni pada 2008 tercatat 82,83% dari 363.763 orang angkatan
kerja. Lalu di 2009 jumlah
warga yang bekerja tercatat 84,13% dari 346.639 orang angkatan kerja dan di
2010 warga bekerja naik menjadi 84,31% dari 320.693 orang warga yang masuk
angkatan kerja.
Persentase jumlah
warga Padang yang mencari kerja juga menurun dalam tiga tahun terakhir yakni
pada 2008 sebanyak 17,17%, 2009 turun menjadi 15,86% dan 2010 kembali ditekan
menjadi 15,69%, tambahnya. (antara-sumbar.com). Dapat disimpulkan Peningkatan
pendapatan perkapita tersebut memberi pengaruh besar terhadap peningkatan
produc domestic reginal bruto (PDRB) Kota Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar