SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL
Nama Mutiara Hikmah Hardiyanti
NPM 25212186
Kelas 4EB24
BAB VII
Pelaporan Keuangan dan Perubahan
Harga
A.
Pengertian
Perubahan Harga
Untuk memahami makna istilah
perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara pergerakan
harga umum dan pergerakan harga spesifik yang dimana
keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.
1.
Perubahan
Harga Umum
Suatu perubahan harga umum terjadi
apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian
mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami
kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga
disebut deflasi (deflation).
2.
Perubahan
Harga Spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu
pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh
perubahan dalam permintaan dan penawaran
B.
Mengapa
Laporan Keuangan di Masa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan
Selama
periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai
terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang
dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.
Dari sudut pandang manajemen,
ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi
:
1. Proyeksi
keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
2. Anggaran
yang menjadi dasar pengukuran kinerja
3. Data
kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan.
Laba
yang dinilai lebih pada akhirnya akan menyebabkan
1. Kenaikan
dalam proporsi pajak
2. Permintaan
dividen lebih banyak dari pemegang saham
3. Permintaan
gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4. Tindakan
yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk
menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan
dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan
kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan.
Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara
eksplisit yaitu :
1. Pengaruh
perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi
suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai
faktor-faktor ini.
2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh
perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan
tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam
kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3. Laporan dari para manajer mengenai
permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila
kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah
tersebut
C.
Jenis-Jenis
Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga
memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran
posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan.
1.
Penyesuaian
Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan
terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan
biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode
kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar
biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya
historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk
beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan
dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode
terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk
perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan
transaksi kini.
Indeks Harga
- Perubahan tingkat harga umum biasanya diukur dengan tingkat harga.
- Suatu indeks harga adalah rasio biaya.
Penggunaan
Indeks Harga
- Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode.
- Angka-angka tingkat harga yang telah disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka tersebut masih merupakan biaya historis, angka-angka biaya historis hanya disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir periode.
2. Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda dengan
akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai
berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah
sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode
(tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan
kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
3.
Biaya
Kini Yang Disesuaikan Dengan Tingkat Harga Umum
Model
biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga umum maupun khusus. Tujuannya
adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih
pada ekuivalen daya beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset bersih perusahaan pada biaya kininya dan untuk
melaporkan jumlah laba yang menggambarkan
kekayaan bersih setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas yakni pengungkapan perubahan biaya kini dari aset
nonmoneter perusahaan setelah dikurangi
inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset nonmeneter yang melebihi atau kurang dari perubahan
daya beli umum.
D.
Pendekatan
Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa Negara
1.
Amerika
Serikat
FASB
1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 33 tentang
“Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang mengharuskan
perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset tetap (sebelum
dikurangi akumulasi penyusutan) senilai lebih dari $125 juta, atau memiliki
total aset senilai lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan baik daya beli
tetap-biaya historis maupun daya beli tetap biaya kini selama lima tahun.
2.
Inggris
Komite
Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan
Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting
Practice-SSAP 16).
Perbedaan
SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
- Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
- Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Standar
di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
- Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
- Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
- Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Dengan
perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 menharuskan pengungkapan
terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16
mengaharuskan dua angka yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu Penyesuaian modal kerja
moneter (Monetary Working Capital Adjustment)
/ MWCA mengakui pengaruh perubahan harga
khusus terhadap total jumlah
modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya. Dan Mekanisme Penyesuaian Memungkinkan
pengaruh perubahan harga spesifik terhadap aktiva
non moneter perusahaan.
3. Brasil
Brasil Walaupun tidak lagi
diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini
mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum Perusahaan Brasil dan
Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai
dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas
pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah
federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi terhadap
aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah
lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau
kerugian koreksi moneter.
Penyesuaian tingkat harga terhadap
ekuitas pemegang saham merupakan jumlah
investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh agar tidak
tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil
daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan
resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya.
E.
International
AccountingStandards Board (IASB)
IASB
menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal
di lingkungan hiperinflasin tidak bermanfaat. Perusahaan
pelapor harus mengungkapkan:
- Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan
- Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan utama yakni penilaian historis atau biaya-kini
- Entitad dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun pelaporan
- Laba atau rugi moneter bersih tahun berjalan.
BAB
VIII
Standar Audit dan Akuntansi Global
Gerakan
harmonisasi akuntansi didorong oleh beragamnya perbedaaan utama dalam
persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya
kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari
perusahaan-perusahaan di dunia.
“Harmonisasi”
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan
salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan.
Standar
yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung
pertentangan. Harmonisasi dan konvergensi berkaitan erat, meskipun harmonisasi
secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah
ada, sementara konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum
tercantum dalam standar yang sudah ada. Konvergensi dan harmonisasi tidak
berarti bahwa standar nasional digantikan oleh standar internasional karena
keduanya dapat hidup berdampingan.
Harmonisasi akuntansi mencakup konvergensi :
- Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
- Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
- Standar audit
Keuntungan
Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu
“GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara
lain:
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
A.
Survey
Konvergensi Internasional
Manfaat Konvergensi Internasional
Menurut Donald T. Nicolaisen,
mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas Dan Bursa
AS :
- Dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan, maka akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal di seluruh dunia. Atau dengan kata lain Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
- Dengan memiliki dan menggenggam susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
- Laporan keuangan yang disusun dengan mengacu pada standar akuntansi bersama akan dapat lebih membantu investor dalam memahami peluang investasi.
- Dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi bersama, maka biaya untuk penerbitan efek akan menjadi lebih rendah dan penggunaan sumber daya untuk penulisan standar kemungkinan besar dapat dioptimalkan.
Menurut GAAP keuntungan
konvergesi internasional antara lain :
- Meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal, karena biaya modal akan dikurangi.
- Para investor dapat mengambil keputusan lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
- Pengetahuan dan keahlian akuntansi daoat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide terbaik muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Rekonsiliasi dan
Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan
sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
- Rekonsiliasi
- Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik”/ resiprositas)
Kritik terhadap
Standar International
v Para
kritikus ragu jika standar international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap
negara.
v Anggapan
bahwa ketika institusi keuangan international dan pasar international
bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi
internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
v Muncul
ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar overload’.
v Kritikus
bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar akuntabilitas publik.
Evaluasi
Keberhasilan
usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi international dapat menjadi ciri
bahwa konvergensi terjadi sebagai
respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak
akan pernah terselesaikan dengan
penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian,
semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan
harmonisasi internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah pada
harmonisasi internasional akan berlanjut
atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (Internasional Financial Reporting
Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS
sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan
IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan
praktik audit semakin sempit karena pasar
modal dan produk semakin internasional.
B.
Beberapa
Peristiwa Penting dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
Berikut beberapa
peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional, yang
dimana terjadi pada tahun :
·
1973-IASC didirikan.
·
1977-IFAC didirikan.
·
2001-IFRS diterbitkan oleh IASC.
Kritik
Atas Standar Internasional (IASC)
Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik.
Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan
bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana
atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial,
telah memiliki flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu
nilai terpenting yang dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan
dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar
belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang
berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik
tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar
internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus
merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang
semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Penerapan Standar Internasional
Standar
akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
- Perjanjian internasional atau politis
- Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
- Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
v 1959-
Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang
utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
v
1961- Group d’Etudes, yang terdiri dari
akuntan professional yang berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan
nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut
akuntansi.
v
1966- Kelompok Studi Internasional
Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada, Inggris, dan Amerika
Serikat.
v
1973- Komite Standar Akuntansi
Internasional (Internasional Accounting Standard Committee-IASC) didirikan.
v
1976- Organisasi untuk Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Coorporation and
Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan
Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
v
1977- Federasi Internasional Akuntan
(International Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
v
1977- Kelompok Para Ahli yang ditunjuk
oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan
yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan
Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
v
1978- Komisi Masyarakat ropa
mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi
akuntansi Eropa.
v
1981- IASC mendirikan kelompok
konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk memperluas
masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
v
1984- Bursa Efek London menyatakan bahwa
pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi
tidak didirikan di Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi
internasional.
v
1987- Organisasi Internasional Komisi
Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong
penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
v 1989-
IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan.
Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan
aoleh IASC.
1995-
Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang
penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok
inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar
ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan
IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di
seluruh pasar global.
v
1995- Komisi Eropa mengadopsi sebuah
pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan
IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar
modal internasional.
v
1996- Komisi Pasar Modal AS (SEC)
mengumumkan bahwa pihaknya mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat
mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan
yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.
v
1998- IOSCO menerbitkan laporan “Standar
Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham
Perdana bagi Emiten Asing”.
v
1999- Forum Internasional untuk
Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy Development-IFDA)
bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
v
2000- IOSCO menerima, secara
keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC sebagai jawaban
atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
v
2001- Komisi Eropa mengusulkan sebuah
aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk
menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
v
2001- Badan Standar Akuntansi
Internasional (Internastiaonal Accounting Standars Board-IASB) menggantikan
IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April. Standar IASB disebut sebagai Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang
dikeluarkan oleh IASC.
v
2002- Parlemen Eropa menyetujui proposal
Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya
harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam
laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan
ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan
pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian
mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
v
2002- IASB dan FASB menandatangani
“Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap konvergensi standar
akuntansi internasional dan AS.
v
2003- Dewan Eropa menyetujui Direktif EU
Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara
direktif lama dengan IFRS.
v 2003-
IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.
C.
Ikhtisar
Organisasi Besar Internasional yang
Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam organisasi
yang menentukan standar akuntansi international dan memajukan penyelarasan akuntansi international, yaitu:
- International Accounting Standards Board (IASB) atau Badan Standar Akuntansi International.
- Commision of the European Union (EU) atau Komisi Uni Eropa.
- International Organization of Securities Commissions (IOSCO) atau Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal.
- International Federation of Accountants (IFAC) atau Federasi Internasional Akuntan.
- United Nations Intergovernmental Working Group of Experts on Standards of Accounting and Reporting (ISAR) atau Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting–ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD).
- Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group) atau Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
D.
International
Accounting Standards Board (IASB)
International
Accounting Standards Board (IASB) adalah Badan penetapan standar independen
untuk sektor pribadi, IASB menjadi wakil dari organisasi yang ada di sekitar
100 negara dan menjadi pengarah dalam menentukan standar akuntansi
internasional.
Tujuan
dari IASB adalah :
- Mengembangkan untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti, tidak sulit dilaksanakan, dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding atau dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya. Guna membantu perusahaan di pasar modal dunia dalam membuat keputusan bisnis.
- Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat. Dimana Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.
- Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
- Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International (SAI) dan Standar Pelaporan Keuangan International (SPKI).
Struktur
IASB yang baru :
a. Dewan
Pengawas atau dapat juga dikenal sebagai Badan wali;
b. Badan
Pengurus atau Dewan IASB;
c. Dewan
Penasihat Standar; dan
d. IFRIC
atau Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional.
UNI EROPA (UE)
Uni Eropa didirikan tahun 1975 dan
merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan menyelaraskan system hokum dan
system ekonomi Negara-negara anggotanya. Uni Eropa kini beranggotakan 27 negara
yang diantaranya Australia, Belanda, Belgia, Bulgaria, Cyprus, Denmark,
Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris, Irlandia, Italia, Jerman, Latvia,
Lituania, Luksemburg, Malta, Perancis, Polandia, Portugis, Rep. Ceko, Rumania,
Slowakia, Spanyol, Swedia dan Yunani. Berbeda debngan IASB, yang dimana tidak
memiliki kewenangan untuk mengharuskan penerapan standar akuntansinya, Komisi
Eropa (EC, yang merupakan badan pengantur Uni Eropa) memiliki kekuasaan
penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi
anggotanya.
Tujuan
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi atau
penggabungan pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan
direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar
tunggal dengan menginstruksikan dan memprakarsai:
a. meningkatkan
modal untuk basis UE
b. menetapkan
kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derevatif
c. mencapai
satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Pedoman UE yang terpenting dilihat dari
sejarah dan isinya
a. Pedoman
ke-4 (1978), berlaku pada akun perusahaan individu dan berisi aturan untuk
laporan keuangan, prasyarat pengungkapan, dan peraturan valuasi.
b. Pedoman
ke-7 (1983), membahas masalah laporan keuangan konsolidasi.
c. Pedoman
ke-8 (1984), menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor.
Perubahan modal dalam tingkat EU
Membuat kerangka dasar hokum umum untuk pasar surat
berharga dan derivatif yang terintegrasi. Mencapai satu set standar akuntansi
tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
E.
International
Organization of Securities Commissions (IOSCO)
International Organization of Securities
Commissions-IOSCO adalah Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal, yang dimana dapat disebut juga (International
Organization of Securities Commissions-IOSCO). IOSCO beranggotakan sejumlah
badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian
pembukaan anggaran IOSCO :
- Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
- Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestik.
- Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
- Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
- Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
- Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
- Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
Tujuan
dari IOSCO adalah:
- Bekerja sama bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil , efisien, dan baik.
- Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
- Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
F.
International
Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan
organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara,
yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana
misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan
harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi
secara konsisten demi kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki
seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki
suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang
dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya,
menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan
oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf
professional akuntansi dari seluruh dunia.
Misi IFAC adalah Memperkuat profesi akuntansi di seluruh
dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat
dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar profesional
berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara
mengenai masalah kepentingan publik di mana keahlian profesi tersebut agar
lebih relevan.
G.
International
Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR dibentuk
pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang
membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah
untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR
mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik,
termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas
pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata
kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.\
Dengan cita-cita: memajukan transparansi, reliabilitas,
dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk
meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi.
Tujuan
- Memajukan transparansi, reabilita, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum.
- Meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
Tujuan tersebut dicapai melalui :
a. Proses
penelitian terintegrasi
b. Pembangunan
konsensus antar pemerintah
c. Penyebaran
informasi dan kerja sama teknis.
H.
Organization
for Economic Cooperation and Development (OECD)
Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD) merupakan organisasi internasional
untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan, yang terdiri atas 30 negara perekonomian
pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD
dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.
OECD merupakan organisasi
internasional negara-negara industri maju yang berorientasi ekonomi pasar.
Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering menjadi
lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi
Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
Kegiatan
- Memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta
- Menjadi penyeimbang bagi badan lain yang telah membangun kecenderungan untuk melakukan tindakan kontradiktif dengan keinginan anggotanya.
BAB IX
Analisis Laporan Keuangan
Internasional
A. Tantangan dan Peluang dalam
Analisis Lintas Negara
Analisis
keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara
memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas
pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko
usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat
analisis yang sangat efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah
lain dan membuat para analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh
informasi yang kredibel.
Analisis dan
penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Disatu
sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada
semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun
demikian, sejumlah besar perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan
keuangan masih ada. Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan
Rusia berupaya keras untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi
mengenai perusahaan publik. Demikian pula akses terhadap informasi yang
tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis keuangan telah meningkat secara
dramatis dengan penyebarluasan informasi perusahaan melalui internet.
Terlepas dari
kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian
keuangan internasional semakin menurun dan pandangan analis secara umum masih
positif. Globalisasi pasar modal,
kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional,
bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan
perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama kekuatan
ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan
keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan
perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut
mengaburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu
wilayah. Daripada menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara dengan
mata uang kuat dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk
memilih perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal.
Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang
relevan.
B. Kerangka Kerja Analisis Bisnis
Palepu, Bernard,
dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan
penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut
terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1. Analisis
strategi usaha
2. Analisis
Akuntansi
3. Analisis
Keuangan
4.
Analisis Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
1. Analisis Strategi Bisnis
Internasional
Analisis
strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan
keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengindentifikasikan
faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis strategi usaha membantu
para analis untuk membuat peramalan yang lebih realistis. Analisis strategi
usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya,
dan berbicara dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya.
Sumber informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing,
konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum.
Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing jenis informasi yang
dikumpulan juga perlu di evaluasi.
Ketersediaan Informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara-
negara maju kadang menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Beberapa negara menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak
menggembirakan, atau terkadang memalsukan angka tersebut.
Demikian halnya
dengan memperoleh informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas
informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di
banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan
pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui
secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk Melakukan
Analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga
menawarkan akses yang cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih
belum tersedia atau sulit diperoleh. Informasi negara dapat ditemukan dalam
“siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan
broker.
2. Analisis Akuntansi
Tujuan analisis
akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi
kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi
manajemen. Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang
terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai
kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan
keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan
pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu
perusahaan. Healy dan rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi
kualitas akuntansi perusahaan :
1. Indentifikasi
kebijakan akuntansi
2. Analisis
fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi
strategi akuntansi
4. Evaluasi
kualitas pengungkapan
5. Indentifikasi
potensi terjadinya masalah
6.
Buat penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam
melakukan analisis akuntansi internasional
1. Perbedaan
antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas
audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.
2. Kesulitan
dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi.
3.
Perbedaan antar negara dalam kualitas
pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik
nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan
diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup
diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
Saran untuk Para Analis
Para analis
harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi insentif
pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan di negara
berkembang sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki
insentif yang kuat untuk melakukan
pengungkapan yang lengkap dan kredibel.
Akhirnya,
teknologi komunikasi seperti World Wide Web memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap seluruh tahap riset keuangan. Banyak perusahaan dan negara sekarang
telah memiliki situs web yang membuat setiap orang yang tertarik menjadi lebih
mudah untuk memperoleh informasi.
3. Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis
keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa
lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio
dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis
keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan
dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu
perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan
rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus
kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan
pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non
kas secara periodik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan
manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua
masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama,
apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan
yang signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari
negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi
persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan
rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan
besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah
laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
Analisis Arus Kas
Analisis arus
kas memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan .
Laporan arus kas sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris,
IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah.
Ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam
analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila
laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk
menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan
menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak mengungkapkan
informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk
Mengatasinya
Beberapa analis
menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui
secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa
yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan
yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel,
dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk
meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Algoritma penyajian
ulang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah
memfokuskan pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling material, dimana
tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.
4. Analisis Prospektif Internasional
Analisis
prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan
para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit
berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika
melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi
nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam
banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam
penialaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang
melakukan analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda menjadi
tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi,
perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak
faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan
penilaian internasional.
C. Masalah-Masalah Lain
Keempat
tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
1. Akses
informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya
muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki
situs web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma- cuma dari berbagai
sumber internet dan lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas
laporan tahunan dan dokumen.
Banyak database
komersial menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan
puluhan ribu perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan yang tercakup dalam
database komersial ini umumnya perusahaan besar yang laporan keuangannya
menarik perhatian para pengguna dan investor. Sumber informasi lain yang juga
berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi riset ekonomi, organisasi
internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
2. Ketepatan
waktu informasi
Ketepatan waktu
laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran
pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda- beda di tiap negara. Jangka
waktu pelaporan keuangan dapat di estimasi dengan membandingkan akhir tahun
fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini
dianggap sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama
kali tersedia untuk masyarakat umum. Tabel rata-rata penundaan tanggal akhir
tahun & tanggal laporan auditor:
Forst mencatat
perbedaan internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu siaran pers yang
menyangkut laba. Ia mendefinisikan jangka waktu sebagai rata- rata jumlah hari
antara akhir tahun fiskal suatu perusahaan dan tanggal siaran pers. Perbedaan
dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan
keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan yang
memiliki lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian yang
dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas jumlah yang
dilaporkan, dengan menggunakan alat konvensional ataupun tidak konvensional.
3. Hambatan
bahasa dan terminology
Perbedaan bahasa
antarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan
kuangan. Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan
bahasa inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun
demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di
perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara
substansial, banyak isu substansial yang dihadapi para pengguna laporan
keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan
dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar
dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang
berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan
semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan
bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap
informasi yang tepat waktu dan kredibel.
4. Masalah
mata uang asing
Sebagian besar
perusahaan diseluruh dunia menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata uang
domisili nasional mereka dan membuat para analis menghadapi dua permasalahan,
yaitu: 1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca, 2. Menyangkut isi informasi. Bagi
seorang pembaca yang terbiasa dengan dolar akan kebingungan apabila dinyatakan
dengan euro. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo mata
uang asing kedalam mata uang domestik. Penggunaan kurs untuk mentranslasikan
akun- akun dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang
terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun lebih
disukai untuk melakukan analisis laporan keuangan luar negeri dalam mata uang
lokal, kita lebih menyukai penggunaan kurs tahun terakhir sebagai kurs
translasi kemudahan bagi para pembaca yang lebih menyukai angka dalam mata uang
domestik.
Apabila laporan
yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat
akun- akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka
dapat timbul gambaran sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan
kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali
menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan
peristiwa yang mendasarinya.
5. Perbedaan
dalam jenis dan format laporan keuangan
Format neraca
dan laporan laba rugi berbeda- beda disetiap negara. Perbedaan klasifikasi
secara internasional juga cukup banyak terjadi. Buku acuan Transactional Accounting dapat digunakan secara lengkap perlakuan
perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap- tiap negara. Meski menyulitkan,
perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting karena struktur dasar
laporan keuangan cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian, kebanyakan
perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
D. Analisis Dan Audit Laporan Keuangan
Dalam bagian
sebelumnya mengenai analisis akuntansi kami menuliskan pentingnya penilaian
kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang diterbitkan.
Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang
dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan
metode-metode akuntansi yang tidak tepat. Untuk itu sekarang akan membahas
fungsi audit atau pembuktian dan peran yang dimainkannya dalam analisis laporan
keuangan internasional.
Fungsi Pembuktian
Para auditor
independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli
kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh
direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan
aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan
integritas informasi keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat
masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan
keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan
menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan
menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi . Dalam hal
ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.
Laporan Audit
Pembuktian
auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui
laporan audit. Laporan ini mengikuti
atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu
perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.
1. Inggris
Laporan
auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit,
dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan
catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit
memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus
menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar
serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.
2. Amerika
Serikat
Sebuah
laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama
yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor.
Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan
standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang
apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan
GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan
pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal
tersebut harus dikemukakan.
3. Swedia
Swedia
Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
·
Persiapan laporan tahunan sesuai dengan
undang-undang
·
Penggunaan neraca dan laporan
penghasilan
·
Proposal yang diajukan mencakup laporan
administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan
·
Penghentian kewajiban dari anggota dewan
direktur dan direktur utama.
4. Jerman
German Commercial Code
menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil
audit, termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan
kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen
risiko perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan
banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan
pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan
yang jujur dan wajar atau tidak.
Audit
dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan keuangan
memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut meliputi , tapi tidak
terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan profesionalisme individu
atau kelompok yang melakukan audit.
Mekanisme Penganggulangan
Dengan tidak
adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa
memahami sarat-syarat audit yang ada di Negara dengan entitas bisnis di mana
laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal,
keuangannya telah diaudit oleh firma sudit yang baik dan terkenal karena
keahlian professional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan
penganggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal
institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit
berkelas internasional merupakan salah satu pilihannya.
Audit Internal
Audit eksternal
yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang
diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak
luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem control internal suatu
perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak
sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh
auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi
sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal. Selain
itu pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada
sebelumnya. Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi
terkomputerisasi yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai
sebuah aktivitas yang “wajib”.
KESIMPULAN
Berikut ini kesimpulan mengenai
materi diatas untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara
pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik yang dimana keduanya masuk
dalam istilah perubahan harga itu.
Selama periode inflasi, nilai
aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai
terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi.
Upaya harmonisasi akuntansi di
seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya Komite Standar Akuntansi Internasional
(IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin
pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis
internasiional dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman sahammoleh
banyak perusahaan. Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga
tidak mengandung pertentangan.
Analisis keuangan lintas batas
mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang
sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan
undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk
menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat
efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para
analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.