Nama : Mutiara Hikmah Hardiyanti
NPM : 25212186
Kelas : 2EB24
Sistem Perencanaan SDM
A.
Pengertian Perencanaan SDM
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari
daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya
ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau
perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan
tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya
berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder,
1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses
peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin
perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara
benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan
identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi
tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya
manusia (SDM), yaitu:
- Kepentingan Individu
- Kepentingan Organisasi
- Kepentingan Nasional
Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang
berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan
perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan
pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih
dalam pelaksanaan tugas.
B.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri
(internal) maupun yang berasal dari lingkungan organisasi (eksternal).
1. Faktor-Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor-faktor eksternal
adalah berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada di luar
kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. Kiggundu, menyebutkan bahwa yang
tergolong faktor-faktor eksternal adalah : (a) teknologi, (b) social budaya,
(c) politik, dan (d) ekonomi.
Sedangkan S.P.Siagian memperluasnya menjadi 6
faktor, meliputi (a) situasi ekonomi, (b) social budaya, (c) politik, (d)
peraturan perundang-undangan, (e) teknologi dan (f) pesaing. Sebenarnya dalam
keempat factor yang dikemukakan oleh Kiggundu juga sudah termasuk factor
administrasi dan hukum tersebut yang dikemukakan oleh S.P. Siagian tersebut.
2. Faktor-Faktor Internal
Yang dimaksud dengan factor-faktor internal adalah
berbagai kendala yang terdapat didalam organisasi itu sendiri. Faktor internal,
menurut S.P Siagian adalah : (a) rencana strategic, (b) anggaran, (c) estimasi
produksi dan penjualan, (d) usaha atau kegiatan baru, dan (e) rancangan
organisasi serta tugas pekerjaan. Sedangkan Kiggundu mengemukakan bahwa faktor-faktor
internalnya meliputi : (a) Sistem Informasi manajemen dan organisasi, (b)
sistem manajemen keuangan, (c) sistem marketing dan pasar, (d) sistem manajemen
dan pelaksanaan.
Antara faktor-faktor tersebut, baik internal maupun
eksternal, saling berinteraksi dan berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia
harus bertitik tolak dari pengkajian terhadap faktor-faktor tersebut.
C.
Hubungan antara Perencanaan SDM dengan Anggaran
Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk
mencapai tujuan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan suatu
perencanaan dan pengendalian yang baik melalui anggaran.
D.
Anggaran dan Manajemen Keuangan
Anggaran
Pengertian anggaran menurut Narumondang Bulan
Siregar dalam bukunya “Penyusunan Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen
Dalam Pencapaian Tujuan”, menyatakan bahwa : “Anggaran adalah suatu pendekatan
yang formal dan sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter, berlaku
untuk jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan tanggungjawab
pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Macam-macam
Anggaran
Anggaran yang lengkap dan menyeluruh terdiri dari
beberapa unsur yang masing-masing unsur merupakan suatu paket anggaran yang
dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
Menurut M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran
Perusahaan”, anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang berikut
ini :
- Menurut Dasar Penyusunan
- Menurut Cara Penyusunan
- Menurut Jangka Waktunya
- Menurut Bidangnya
Adapun penjelasan dari pengelompokan anggaran
tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Menurut Dasar Penyusunan, anggaran terdiri dari :
Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun
berdasarkan interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri
anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas kegiatan yang
berbeda.
Anggaran Tetap, anggaran yang disusun berdasarkan
suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
Menurut
Cara Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran Periodik, anggaran yang disusun untuk
satu periode tertentu dan pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun
setiap akhir periode anggaran.
b.Anggaran Kontinu, anggaran yang dibuat untuk
mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat (misalnya tiap bulan diadakan
perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan).
Menurut
Jangka Waktunya, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran Jangka Pendek, adalah anggaran yang
dibuat dalam jangka waktu paling lama satu tahun(misalnya anggaran untuk
keperluan modal kerja).
b.Anggaran Jangka Panjang, adalah anggaran yang
dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (misalnya anggaran untuk
keperluan investasi barang modal atau disebut juga anggaran modal).
Menurut
Bidangnya, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk
menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran Operasional terdiri dari :
·
Anggaran Penjualan
·
Anggaran Biaya Pabrik
·
Anggaran Beban Usaha
·
Anggaran Laporan Laba Rugi
b.Anggaran Keuangan, adalah anggaran untuk menyusun
anggaran neraca. Anggaran Keuangan antara lain terdiri dari :
- Anggaran Kas
- Anggaran Piutang
- Anggaran Persediaan
- Anggaran Utang
- Anggaran Neraca
Manajemen
Keuangan
Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto
adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha
mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat
yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut
seefisien mungkin.
Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan menurut para
ahli dapat Anda baca dibawah ini :
Liefman : Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk
menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
Suad Husnan : Manajemen Keuangan ialah manajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Grestenberg : how business are organized to acquire
funds, how they acquire funds, how the use them and how the prof ts business
are distributed.
James Van Horne : Manajemen Keuangan adalah segala
aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva
dengan tujuan menyeluruh.
J. L. Massie : Manajemen keuangan adalah kegiatan
operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana
yang diperlukan untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien.
Howard & Upton : Manajemen keuangan adalah
penerapan fungsi perencanaan & pengendalian fungsi keuangan.
JF Bradley : Manajemen keuangan adalah bidang
manajemen bisnis yang ditujukan untuk penggunaan model secara bijaksana &
seleksi yang seksama dari sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran
untuk bergerak ke arah mencapai tujuannya.
E.
Forcasting SDM
Ada beberapa metode forecasting sumber daya manusia
yang dikenal, yaitu:
Ø Inkrementalisme (atau
dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang
memproyeksikan perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan pegawai
berdasarkan fluktuasi anggaran.
Ø Collective opinion,
teknik ini meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam dan
diluar organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai
penafsiran data tersebut.
Ø Categorical and Cluster
forecasting, teknik kategori ini memperkirakan
kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kelompok kedudukan dan teknik kluster ini
memperkirakan kelompok-kelompok bersama kedudukan tersebut dengan syarat dan
tuntutan akan ketrampilan umum. Ini sering dipakai dalam organisasi yang besar.
Ø Modeling,
metode ini menggunakan matematis dan komputer dimana para manager harus
menggunakan teknik-teknik model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran
sumber daya manusia. Asumsi ini didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan
teknologi, sistem pendidikan, persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga
kerja, sistem kompensasi, jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.