TULISAN SOFTSKILL PEREKONOMIAN INDONESIA
Nama : Mutiara Hikmah Hardiyanti
NPM : 25212186
Kelas : 1EB17
Perusahaan Multinasional
Pengertian
Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan
internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi
kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang. Sebuah perusahaan akan
menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan
produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing. Perusahaan mengglobalisasikan
kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negara mereka, dan untuk
melayani pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam struktur
perusahaan memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat oleh
perantara, dengan entitas yang terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan
perusahaan mereka sendiri.
Karakter perusahaan multinasional antara lain :
• Membentuk
afiliasi diluar negri
• Visi dan
strategi yang dimiliki perusahaan bersifat global (mendunia)
• Lebih
cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur
• Menempatkan
afiliasi di negara-negara maju
Kehadiran anak perusahaan multinasional bagi negara tuan
rumah memberikan banyak keuntungan seperti pengenaan terhadap pajak yang
relatif banyakn jumlahnya. Keuntungan tersebut antara lain : meningkatnya
jumlah lapangan pekerjaan bagi SDM yang ada, ekspansi modal, diperkenalkannya jenis
industri khusus, dan pengembangan sumber daya lokal.
Dalam anak perusahaan multinasional yang berada di luar
negri, terdapat 3 jenis tenaga kerja, yakni ekspatriat, tenaga lokal, dan warga
negara ketiga.
Tenaga lokal umumnya
sangat dibutuhkan oleh perusahaan multinasional karena biaya tenaga
kerja umumnya lebih rendah. Selain itu pula dapat meningkatkan penerimaan
masyarakat lokal terhadap perusahaan, adanya pengakuan perusahaan sebagai
perusahaan yang sah dalam perekonomian lokal, serta secara efektif mencerminkan pertimbangan dan kendala lokal
dalam proses pembuatan keputusan.
Bekerja di Perusahaan Multinasional
Terbukanya kesempatan kerja diperusahaan multinasional bagi
penduduk lokal biasanya disambut baik oleh warga yang berada disekitar perusahaan
tersebut. Karena dengan bekerja di perusahaan multinasional akan mendapatakan
keuntungan yang lebih dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
Keuntungan tersebut diantaranya :
1. jaringan kerja
perusahaan lebih luas
perusahaan multinasional mempunyai jaringan yang luas dan
tidak terbatas pada satu negara saja. Dengan begitu, kesempatan untuk dikirim
keluar negri , baik sebagai peserta latihan maupun in struktur pelatihan lebihg
terbuka lebar.
2. Pendapatan
lebih tinggi
Hal ini merupakan faktor utama banyak orang memilih
perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional menawarkan gaji lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan swasta atau nasional. Gaji yang tinggi juga
diimbangi dengan keinginan mereka untuk mendapatkan kinerja yang terbaik.
Selain itu perusahaan multinasional menawarkan beberapa fasilitas yang lebih.
3. Deskripsi
pekerjaan lebih jelas
Deskripsi pekerjaan yang diberikan perusahaan multinasional
lebih jelas (tidak tumpang tindih) sehingga kita merasa nyaman dalam
melaksanakan pekerjaan kita.
Contoh-contoh perusahaan multinasional antara lain :
Contohnya termasuk General Motors, Coca-Cola, Firestone, Philips, Volkswagen,
British Petroleum, Exxon, dan ITT
Kesimpulan
Multinational Corporate bukan sebuah agresi pada
wirausahawan karena sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang
berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan
berkembang. Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan
keuntungan untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing.
Perusahaan mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam
negeri-negara mereka, dan untuk melayani pasar luar negeri secara langsung.
Sumber:
Wajah Perekonomian Indonesia
Kekuatan
Pemulihan ekonomi Indonesia setelah lepas dari krisis
ekonomi tahun 2007, ekonomi Indonesia sudah mulai bergerak mengarah kemajuan.
Kemajuan tersebut terlihat kinerja makro ekonomi Indonesia 2007 seperti
pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran dan cadangan devisa. Perbaikan kinerja
tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan ekspor yang dipicu oleh kenaikan
harga komoditas di pasar dunia dan peningkatan aliran modal spekulatif (Mari
Pangestu, 2008), Tetapi pergerakan tersebut masih dibayangi permasalahan yang
timbul akibat masalah globalisasi ekonomi misalnya lemahnya dolar AS, dan
Indonesia tidak akan lepas dari siklus ekonomi tersebut.
Kelemahan
Korupsi Lemahkan Kekuatan Ekonomi Indonesia
Korupsi merupakan kejahatan yang berdampak bagi kestabilan
ekonomi suatu negara. Indonesia sendiri merupakan negara dengan tingkat ekonomi
terbesar kedua setelah Philipina di Asia. Sedangkan pelaku korupsi di Indonesia
merupakan aktor politik yang seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat.
Abdullah menjelaskan bahwa perilaku korupsi dilakukan oleh
para politisi Indonesia yang membuat tujuan dari Indonesia saat ini belum bisa
tercapai. "Hal ini disebabkan politisi tersebut hanya bertujuan kepada
partai politiknya saja, sehingga tujuan dari negara kita yang sudah diatur
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatakan bahwa tujuan negara
kita adalah kesejahteraan, cerdas, rasa aman, damai, dan tentram itu semakin
hari semakin jauh saja," jelasnya.
Hehamahua yang juga aktifis Muhammadiyah di PCIM Malaysia
ini menuturkan bahwa, korupsi akan membuat kestabilan ekonomi kita akan semakin
terpuruk melihat persaingan global saat ini. "Jika korupsi semakin
merajalela akan membuat banyaknya hutang luar negeri yang tidak bisa kita
bayar, selain itu kemiskinan di Indonesia juga tidak akan pernah usai, dan juga
banyaknya perusahaan asing yang menguasai perekonomian kita," tuturnya.
Selain itu, menghadapi pemilu 2014 kita harus benar-benar
kritis memilh para pelaku politik tersebut. "Hanya ada di Indonesia,
seorang anggota aktif Dewan Perwakilan Rakyat ditangkap KPK karena kasus
korupsi. Sehingga menjadi pekerjaan kita untuk benar-benar selektif dalam
memilih karena saat ini partai-partai yang dianggap bersih dari korupsi pun
melakukan kejahatan yang merugikan negara ini," imbuhnya.
Kesempatan
Indonesia perlu untuk lebih menfokuskan kepada fiskal
stimulus. Kalau faktor pertumbuhan dari ekspor akan turun, maka kita
konsentrasi sumber pertumbuhan ke dalam negeri dan mendorong dorong realisasi
investasi. Untuk itu perlu langkah untuk menguasai investasi dan ekspor, dan
mengurangi ketergantungan pada impor.
Ancaman dalam menghadapi tantangan global
Pelemahan dolar AS dan gejolak pasar uang diperkirakan
kembali menjadi kendala pertumbuhan ekonomi global termasuk ekonomi Indonesia
tahun ini. Beberapa risiko tersebut akan menurunkan pendapatan ekspor dan
masuknya modal bagi negara berkembang ke dalam negeri. Selain itu, juga
mengurangi nilai dolar AS yang diinvestasikan di luar negeri.
Secara spesifik, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan di Asia
Pasifik dan Timur akan melambat dalam dua tahun kedepan. Jika tahun 2008 hanya
9,7 persen, tahun 2009 turun menjadi 9,6 persen. Angka ini melambat dibanding
tahun 2007 yang 10 persen, dengan pertumbuhan tercepat adalah China yang
mencapai 11 persen.
Pemerintah tengah mempersiapkan langkah pengamanan APBN 2008
dan menjaga stabilitas perekonomian Indonesia dari krisis di AS tersebut. Oleh
karena itu Indonesia langkah-langkah startegis dan cepat dalam menghadapi
resiko yang terjadi di belahan ekonomi dunia itu, maka Anton Gunawan (2008),
Ada empat masalah serius yang dihadapi siklus ekonomi Indonesia ditahun 2008,
yaitu:
Masalah pertama, adalah terjadinya tekanan inflasi yang
lebih tinggi, disebabkan terbatasnya suplai, tingginya harga kebutuhan pokok
dan harga energi, seperti gas, minyak dan energi lainnya. Hal ini dibuktikan
kenaikan harga BBM yang tidak bersubsidi akan membawa dampak negatif terhadap
kinerja sektor manufaktur yang tumbuh hanya 7% dibandingkan dengan pertumbuhan
pada masa sebelum krisis ekonomi.
Masalah kedua, adalah turunnya produksi minyak dan ditambah
dengan meningkatnya kebutuhan BBM bersubsidi. Kedua hal ini akan memperberat
posisi fiscal pemerintah.
Masalah ketiga, adalah krisis listrik yang serius, yang sama
halnya krisis listrik tahun 2007. Krisis ini terjadi akibat lambatnya
pembangunan pembangkit listrik baru yang diperkirakan sebagian besar baru akan
siap pada tahun 2010.
Kendala keempat, lemahnya nilai nominal mata uang, namun
terjadi penguatan pada nilai rillnya seiring dengan membaiknya aktifitas
ekonomi dan tingginya harga minyak di tahun depan.
Masalah dan kendala diatas akan berdampak kepada memburuknya
posisi fiskal sebagai akibat daripada langkah yang diambil pemerintah untuk
menaikan harga BBM bersubsidi dan harga listrik. Ini akan berkibat kepada
naiknya inflasi dan Importing Inflation akibat kenaikan harga-harga komoditas
di pasar dunia dan menuju kebijaksaan finansial yang ketat sehingga akan
mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Dampak yang lebih besar terutama di sektor finansial seperti
halnya tahun 2007 dimana terjadinya tight money policy, sehingga ekspor kita
pada masa itu akan mengalami kendala.
Kesimpulan
Pemulihan ekonomi Indonesia setelah lepas dari krisis
ekonomi tahun 2007, ekonomi Indonesia sudah mulai bergerak mengarah kemajuan.
etapi pergerakan tersebut masih dibayangi permasalahan yang timbul akibat
masalah globalisasi ekonomi misalnya lemahnya dolar AS, dan Indonesia tidak
akan lepas dari siklus ekonomi tersebut.
Sumber :