Kamis, 06 November 2014

TUGAS 4 SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

Tugas 4
Softskill Bahasa Indonesia 2 

Nama   : Mutiara Hikmah Hardiyanti
Kelas   : 3EB24
NPM   : 25212186


Buatlah materi tentang macam pengumpulan data dan kutipan beserta contohnya !




PENGUMPULAN DATA 

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistemik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena data digunakan untuk menguji hipotesa yang telah dirumuskan (kecuali pada penelitian eksploratif). Pengumpulan data selalu memiliki hubungan dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang dirumuskan tidak dapat dipecahkan karena metode untuk pengumpulan data tidak memungkinkan atau metode ada tidak dapat menghasilkan data yang diinginkan.

Metode Pengumpulan Data

1.      Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam

2.      Observasi

Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik

3.      Wawancara

Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.

4.      Dokumen

Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.

Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen. Instrumen ini dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Secara general ada dua metode penelitian yang bisa digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Kedua metode penelitian tersebut adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sifatnya deskriptif dan induktif. Pada metode ini, penelitian sebuah fenomena beraangkat dari data yang ada, bukan dari teori. Jadi fokus penelitian kualitatif bukan pada pembuktian sebuah teori yang sudah ada.

Contoh penelitian kualitatif adalah penelitian tentang suatu suku di pelosok Indonesia. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan dan observasi langsung terhadap kehidupan suku tersebut selama waktu yang telah ditentukan, juga dengan cara mewawancarai kepala suku.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang sifatnya induktif. Artinya, penelitian dengan metode kuantitatif berangkat dari sebuah teori. Metode penelitian ini sering kali digunakan untuk menguji dan membuktikan suatu teori.

Contoh penerapan metode penelitian kuantitatif adalah dalam ilmu pedagogi, saat seorang pendidik ingin membuktikan efektivitas suatu metode pembelajaran. Misalnya, peneliti memiliki hipotesis (dugaan) awal bahwa sering menonton film berbahasa inggris tanpa teks terjemahan berpengaruh positif pada kemampuan menyimak (listening) peserta didik. 



KUTIPAN 

Pengertian Kutipan

Kutipan adalah salinan kalimat, paragraph, atau paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.

Jenis-jenis Kutipan :

Pada umumnya kutipan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Kutipan langsung (Direct Quotation)

Kutipan Langsung (Direct Quotation) adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.

Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

- untuk mengutip rumus atau model matematika
- untuk mengutip peraturan-peraturanhukum, surat keputudsan, surat perintah.
- untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.
- untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
- untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan   akan kehilangan maknanya.

Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:

Kutipan langsung pendek (short direct quotation)

Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik dyantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.

Kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)

Adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.

2. Kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.

Kutipan tidak langsung dibedekkan menjadi dua, yaitu:

Kutipan tidak langsung pendek (short indirect quotation)

adalah kutipan tidak langsung yang terdiri darisatu alinea atau kurang.

Kutipan tidak langsung panjang (long indirect quotation)

adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.


Contoh-contoh Kutipan:

Kutipan Langsung

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).

“Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).

“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata , tangan, atau bagian tubuh lain . . . yang termasuk gerak manipuatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315)

Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).

“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)

Kutipan Tidak Langsung

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada intervensi dalam pengusutan kasus Bank Century yang diduga terindikasi pelanggaran tindak pidana korupsi (Republika, Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).

Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).

Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)

Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)

Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3).









TUGAS 3 SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

Tugas 3 
Softskill Bahasa Indonesia 2 


Nama  : Mutiara Hikmah Hardiyanti 
Kelas   : 3EB24
NPM   : 25212186



Tugas Soal Softskill 

1. Apa Perbedaan antara Penalaran Induktif dan Deduktif ?
     
Jawaban : 


Penalaran Induktif adalah Proses Penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

2. Apa syaratnya supaya kesimpulan dalam deduktif dapat dipercaya ?
Jawaban :

Konklusi atau kesimpulan yang kita utarakan harus dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penarikan kesimpulan penalaran deduksi, yaitu:

1.      Premis Harus Benar.
2.      Penalaran Yang Menuju Kesimpulan Harus Benar.

3. Buatlah 2 contoh penarikan kesimpulan melalui generalisasi !
Jawaban : 

Contoh 1:
Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas didirikan di mana-mana. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah diperbanyak atau dibantu pemerintah. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Contoh 2:
Saya melihat orang-orang asyik membaca koran di halte bus. Kegiatan serupa juga saya jumpai di peron stasiun kereta api. Saat saya jalan-jalan di taman, hal yang sama juga saya lihat. Orang-orang duduk bersantai sambil membaca koran. Bahkan, ketika saya keluar ruang dan sampai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kawula muda, dan orang-orang dewasa semua sedang membaca. Jadi banyak orang yang memanfaatkan waktu luang  untuk membaca.

4. Dapat dipercayakah kesimpulan dibawah ini ? Jelaskan alasannya !

Dari kedua premis tersebut kesimpulan dirumuskan :

Premis umum (=PU) :  

Menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (=semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (=B).

Premis khusus (=PK) :  

Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) adalah anggota golongan tertentu itu (=A).

Kesimpulan (=K) :  

Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)

   a. PU : Semua Profesor pandai 
       PK : Ayahmu pandai 
       K   : Pastilah ayahmu Profesor 

Analisis : Kalimat diatas merupakan silogisme kategorial (tidak bisa diulang). Karena tidak semua Ayah pandai itu Profesor. 

  b. PU  : Disemua ibu kota ada gedung pencakar langit 
      PK  : Disemua kota industri ada gedung pencakar langit 
      K    : Jadi, ibu kota adalah kota industri 

Analisis : Silogisme Kategorial, Karena tidak semua ibu kota adalah kota industri.

  c. PU  : Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul
      PK  : Hasil sawah bertambah jika pengairan diatur dengan baik 
      K    : Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi dan pengairan diatur dengan baik

Analisis : Silogisme Kategorial, karena dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.